Bagaimana Tantangan Mata Pelajaran Pendidikan Pancasila di Sekolah Dasar dalam Mendidik Warganegara yang Berkarakter di Era Digital?

Judul Asli Artikel: Pembelajaran Pendidikan Pancasiladi Sekolah Dasar untuk Generasi Emas Indonesia yang Berkarakter dan Literat dalam Menghadapi Tantangan Abadke-21

🗞️ Dipublikasikan dalam: LESTARI: Jurnal Bahasa dan Sastra
📅 Volume 2, Nomor 2, 2022
🔗 Akses artikel lengkap di sini


💬 Insight Reflektif

“Pendidikan Pancasila di sekolah dasar tidak boleh berhenti pada hafalan sila, tetapi harus hidup dalam praktik, nilai, dan kesadaran warga digital yang berkarakter.”

Artikel ini merefleksikan tantangan mendalam yang dihadapi mata pelajaran Pendidikan Pancasila dalam realitas sekolah dasar di era digital. Di tengah gempuran konten daring, minimnya interaksi nilai, serta merosotnya budaya literasi, Pendidikan Pancasila mengalami beban ganda: sebagai sarana penguatan karakter sekaligus penjaga integritas kebangsaan. Sayangnya, realita pembelajaran yang masih didominasi pendekatan tekstual dan hafalan telah menjauhkan pendidikan Pancasila dari fungsinya yang sejati—yakni membentuk kesadaran, sikap, dan praktik nilai luhur dalam kehidupan nyata peserta didik.

Artikel ini menyoroti bahwa mata pelajaran Pendidikan Pancasila menghadapi tantangan struktural dan kultural. Secara struktural, belum banyak sekolah dasar yang menerapkan pendekatan kontekstual, reflektif, atau berbasis digital dalam mengajarkan nilai Pancasila. Secara kultural, nilai-nilai luhur sering tereduksi menjadi slogan kosong karena tidak diinternalisasikan dalam pembelajaran dan kehidupan sekolah. Oleh sebab itu, Pendidikan Pancasila harus direvitalisasi menjadi kurikulum nilai yang hidup—yang membangun keberanian, empati, dan tanggung jawab sosial siswa sejak dini.

Solusi yang ditawarkan tidak hanya terletak pada guru sebagai aktor utama pembelajaran, tetapi juga pada desain kurikulum dan media ajar yang relevan. Dengan memanfaatkan media digital secara kreatif dan reflektif—seperti video cerita rakyat, narasi lokal bermuatan nilai, dan permainan digital berbasis karakter—maka Pendidikan Pancasila tidak hanya hadir di kelas, tetapi juga dalam ruang kehidupan digital anak. Transformasi ini menuntut sinergi antara guru, sekolah, dan keluarga untuk menghadirkan pembelajaran nilai yang membumi dan berdampak.

📌 Format Sitasi APA

Mujtahidin. (2022). Pembelajaran Pendidikan Pancasiladi Sekolah Dasar untuk Generasi Emas Indonesia yang Berkarakter dan Literat dalam Menghadapi Tantangan Abadke-21. LESTARI: Jurnal Bahasa dan Sastra, 2(2), 121–132.


📤 Bagikan Insight Ini:

✍️ Ingin mengirim insight reflektif akadmik Anda? Kirim ke direct.musa@gmail.com


Salam Generasi Digital yang Literat dan Bijak
🌐 directcitizen.id: Mendidik warga digital yang reflektif, bernilai, dan bijak
🕊️ Musa Foundation

Categories:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *